OPTIMALISASI SEMANGAT RAMADHAN

Marhaban ya Ramadhan, Tak lama lagi Ramadhan akan tiba. Sesungguhnya, bila kita masih punya setitik iman sedikitpun, maka kita akan dihinggapi 2 keadaan, yakni antara cemas dan harap. Cemas, gelisah dan takut karena belum tentu kita ada umur menuju Ramadhan. Takut karena kita merasa dari 11 bulan yang lalu kita banyak berbuat dosa, terlalu banyak maksiat, dan terlalu banyak waktu yang kita buang percuma untuk tidak dekat dengan Allah SWT.

Ramadhan adalah solusi banyak hal. Tak hanya pribadi, tapi juga keluarga, bangsa, dan negara ini. Bagi pribadi perseorangan, Ramadhan adalah solusi atas banyak hal yang kelak akan dipertanyakan Allah. Umur kita gunakan untuk apa, maka Ramadhan adalah bentuk karunia, bonus dan cinta-Nya kepada kita sehingga dengan ketertinggalan waktu yang kita buang percuma, dengan Ramadhan, ada pelipatgandaan pahala, ada pengampunan yang luar biasa, dan sebagainya. Ketertinggalan-ketertinggalan itu akan dilipatgandakan di  bulan Ramadhan.

Soal kesehatan, menyambut Ramadhan ini jagalah fisik kita supaya tetap sehat. Mari kita sambut Ramadhan yang Allah datangkan untuk kita ini, dengan fisik yang sehat. Rugi besar kita ini bila tidak bisa memaksimalkan Ramadhan hanya karena kita sakit. Rugi kita bila tidak bisa sholat tarawih, qiyamul lain, tadarus Qur’an dan banyak ibadah lainnya di bulan Ramadhan ini. Rugi besar juga bila kita tidak bisa menjemput karunia Lailatul Qodr hanya karena sakit. Maka maksimalkan fisik untuk taat kepada Allah di bulan mulia ini.

Lalu, soal ilmu. Diamalkan atau tidak, ilmu yang kita peroleh dari SD hingga perguruan tinggi, misalnya itu akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah. Sudahkah ilmu yang mendasari apapun profesi kita sekarang, punya kontribusi atau tidak buat agama, bangsa dan negara ini. Di bulan Ramadhan ini kesempatan kita untuk mengevaluasi, menata kembali, ilmu yang kita dapatkan tadi kita jadikan sebagai ilmu yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negeri ini.

Begitu dahsyatnya Ramadhan, hingga bila misalnya Ramadhan ini dijadikan proyek nasional, maka tuntaslah sudah seluruh problem bangsa ini. Namun yang ada, seolah-olah Ramadhan itu rutinitas tahunan belaka yang bobotnya tak jelas. Semakin kita bertambah umur karena setiap tahun mengikuti madrasah Ramadhan, mestinya nilai-nilai ibadah kita makin membaik, tapi kenyataanya tidak demikian.

Sumber semua itu karena kita tidak pernah menggali ilmu tentang Ramadhan dengan benar. Ramadhan seakan rutinitas yang tak berbobot, sumber utamanya karena pemahaman dan pengenalan kita terhadap Ramadhan tak jelas. Maka salah satu cara untuk mengoptimalisasi semangat Ramadhan adalah dengan belajar ilmu Ramadhan mulai sekarang dengan baik dan benar. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top