Editor : Siddiq Ibrahim
Aula STIDKI Ar Rahmah terlihat ramai oleh Mahasiswa. Sudah menjadi kebiasaan di Kampus Penghafal Al Qur’an untuk mendelegasikan Mahasiswanya untuk menjadi Imam di Masjid-masjid pada saat menjelang Ramadhan. Dalam rangka membekali Mahasiswa yang menjadi Imam, STIDKI Ar Rahmah Gelar Dauroh Imamah di Aula Kampus. (Senin-Kamis. 13-16 Maret 2023)..
Selama tiga Hari Dauroh diikuti oleh 75 Mahasiswa. Bekal materi yang diberikan kepada Mahasiswa seputar, Fiqih Imamah oleh Kh. Ahmad Muzhoffar Jufri, Lc, MA (Dewan Penyantun STIDKI Ar Rahmah Surabaya); interaksi Imam terhadap Jamaah oleh Ustad Ahmad Habibul Muiz, Lc (Wakil ketua II STIDKI Ar Rahmah Surabaya); Menjadi Imam Yang dicintai oleh Dr. H. Ilhamullah Sumarkan, M.Ag (Wakil Koordinator Kopertais IV Jatim); Performa Imam Profesional oleh Drs. KH. Muhammad Roziqi, MM (Ketua DMI Jatim); Menjaga kesatuan Umat oleh Dr. H. Misbakhul Munir, M.Ag (Kabid Urais dn Binsyar Kemenag Jatim); dan membangun jiwa spiritual berlandaskan Alqur’an leh Dr. H. Syarif Thoyib, M.Ag (Kasi Diklat Masjid Al Akbar Surabaya).
Ada sekitar 42 Masjid yang akan ditempati oleh para Mahasiswa, yang terdiri dari 14 Masjid dalam kota, 20 Masjid Luar Kota, 4 Masjid Luar Provinsi dan 4 Masjid luar Pulau Jawa. Selama Bulan Ramadhan Mahasiswa yang dikirim menjadi Imam diharapkan mampu belajar dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan pada saat Dauroh Imamah.
“Kami berharap dengan diadakannya acara ini mampu mendongkrak kemampuan para mahasiswa untuk menjadi seorang imam dan da’i yang berkualitas ditengah masyarakat, dan juga memberikan bekal yang cukup untuk para mahasiswa selama bertugas di bulan ramadhan tahun ini, dan tidak lupa kami juga berharap agar semua mahasiswa yang bertugas memiliki niat yang lurus dan ikhlas serta memiliki pandangan yang luas terhadap segala keragaman pemahaman di daerah yang dituju.” Ujar Masrur.
Kh. Muhammad Shaleh Drehem Secara khusus menyampaikan Pesan kepada seluruh Mahasiswa yang didelegasikan sebagai Imam Masjid pada penutupan acara Daurah Imamah,
“Tata niat, dan selalu menjaga Imam. Karena di Lapangan Ilmu-ilmu yang telah didapatkan ini harus diterapkan. Pasti ada model jamaah yang mengapresiasi, ada pula yang biasa-biasa saja, ada juga yang ketat menilai kita. Untuk semua keadaan kita harus menjaga hati dan niat kepada Allah Swt.” Tegas Kiyai.