Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Alhamdulillah Rabbil’alamin. Wash-shalatu was-salamu ‘ala Sayyidina Muhammadin Sayyidil Mursalin wa’ala alihi washahbihi ajma’in.
Pada awal sejarah Islam, masjid benar-benar berfungsi sebagai basis kekuatan umat dan poros utama pembinaan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Dan dalam hal ini, peran seorang imam masjid sangatlah vital sekali.
Karena memang seseorang yang telah menyandang ‘gelar’ imam itu, di samping amanah memimpin jamaah ketika shalat, idealnya ia juga harus mampu dan mau menjadi ‘imam’ bagi masyarakat dalam kehidupan yang lebih luas di luar shalat.Yakni dengan menjadi rujukan, panutan, dan problem solver bagi persoalan-persoalan hidup mereka. Tentu saja kita semua sangat mendambakan lehirnya generasi imam-imam masjid ideal seperti itu lagi di zaman sekarang ini.
Dalam prespektif lebih luas, di dalam ajaran Islam, masjid juga memiliki posisi yang paling strategis sebagai wasilah dan faktor utama penyatuan umat, dengan beragam madzhab dan kelompoknya. Dan lagi-lagi, peran seorang imam masjid juga sangat asasi dalam mewujudkan tujuan yang mendasar ini. Oleh karenanya, kita pun sangat mendambakan tampilnya sosok-sosok imam dengan kapasitas ilmu syar’i yang mumpuni, dada yang lapang, wawasan yang luas dan sikap toleransi yang tinggi, sehingga mampu berperan menjadi penyatu di tengah perbedaan dan keragaman kaum muslimin, di bawah naungan aqidah Ahlussunnah Waljamaah.
Kehadiran Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah insyaAllah merupakan sebuah langkah sangat serius dalam konteks upaya-upaya sangat bertanggung jawab untuk mewujudkan dambaan-dambaan besar seperti di atas. Semoga Allah senantiasa membersamai dengan limpahan hidayah dan taufiq. Sehingga dari rahim STIDKI Ar Rahmah akan lahir imam-imam masjid ‘plus’ dengan kapasitas istimewa yang kontribusinya dinantikan oleh seluruh umat sekarang ini. Amin Ya Rabbal ‘alamin.