Menjelang bulan ramadhan tahun 1443 H, Kampus Penghafal Al-qur’an STIDKI Ar-Rahmah Surabaya mengadakan Dauroh imamah. Kegiatan Dauroh ini berlangsung selama empat hari (21-24 Maret 2022) di Aula kampus STIDKI Ar-Rahmah Surabaya. Dauroh Imamah ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang diadakan oleh kampus STIDKI Ar Rahmah Surabaya. Daurah Imamah ini juga merupakan bentuk kegiatan yang berupa pembekalan terhadap Mahasiswa yang akan dikirimkan menjadi Imam di Masjid-Masjid percontohan dan mitra dari kampus STIDKI Ar-Rahmah Surabaya.
Mahasiswa yang mengikuti dauroh adalah mahasiswa yang telah melewati tahap seleksi dan screening. Mulai dari seleksi irama dan suara imam dan menjawab beberapa pertanyaan seputar Imamah dan pengalaman selama terjun menjadi Imam. Mahasiswa yang berhasi lolos tahap seleksi dan Screening kurang lebih sekitar 50 Mahasiswa yang siap dikirimkan ke 25 Majid yang ada di dalam dan luar kota dan bahkan luar provinsi.
Menjadi Imam Masjid tentu bukanlah yang mudah, bukan hanya sekdar menjadi imam sholat saja tapi menjadi imam yang bisa memberikan solusi terhadap jamaah. Karena problematika seorang imam sering berjumpa dengan perbedaan budaya dan tradisi yang ada di satu masjid di masing-masing daerah dan juga persoalan seputar fiqih sholat dan masalah agama lainnya. Untuk itu perlu ada pembekalan kepada para mahasiswa melalui dauroh imamah tersebut.
Materi-materi yang diberikan kepada para Mahasiswa yang akan terjun langsung ke lapangan di antara lain adalah materi seputar Imam masjid dengan mengundang para narasumber ahli pada bidangnya masing-masing.
Kampus penghafal Al-qur’an mengundang Kh. Roziqi perwakilan DMI Jatim, dengan memberikan materi tentang Pergaulan dan Adab seorang Imam. Turut mengundang Direktur Eksekutif Nurul Hayat, Bambang Hery Latif yang memaparkan bagaimana Performa Seorang Imam Menurut Jamaah. Juga melibatkan internal dosen Ust Fathurrahman Masrukhan yang menjelaskan Fiqih Taharoh, Ust Ahmad Habibul Muiz yang memberikan pemahaman kepada para imam tentang prespektif Islam yang luas dan Ust Muzhoffar Jufri menjelaskan secara gamblang terkait fiqih ikhtilaf.
Ketua dewan pembina, KH. Muhammad Sholeh Drehem mengapresiasi penuh kegiatan dauroh imamah ini dengan harapan agar pembekalan ini diterapkan dan perhatikan betul oleh para mahasiswa yang akan di kirim ke Masjid-masjid yang akan menjadi tempat bertugas.
Ust Muhammad juga memberikan nasihat,
“Niatkan amanah ini dengan ikhlas, perhatikan adab-adab saat menjadi Imam, tidak merasa bangga dengan pujian, tunjukan rohmah dan kasih sayangnya dan yang paling penting jaga kesehatan dan staminanya.” (Sidiq Ibrahim)