Gambar Berita
21 May 2025 Akademik

Da'wah di Negri Gingseng : 6 Mahasiswa STIDKI Ar Rahmah Berbagi Dakwah dan Pengalaman Berharga di Masjid-Masjid Korea

 Enam mahasiswa STIDKI Ar Rahmah Surabaya, yakni Abdul Latif, Fuad Luqmanul Hakim, Sahrul Ramadhan, Kestury, Farhan Abdurrahman, dan Fadhlurrahman, baru saja menyelesaikan program magang selama satu bulan di Korea Selatan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kesempatan langka ini membawa mereka berinteraksi langsung dengan komunitas Muslim di empat masjid utama di negeri Ginseng. 

Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim minoritas, dan jumlah dai atau pengajar agama masih sangat terbatas. Kebanyakan jamaah di masjid-masjid hanya memiliki imam untuk memimpin shalat, namun pengajar yang rutin menyampaikan kajian dan dakwah masih sangat kurang. Salah satu masjid paling aktif, Masjid Itaewon di Seoul, menjadi pusat kegiatan dengan program mualaf massal setiap dua bulan sekali. Di sana, tokoh Imam Besar Abdurrahman Lee menjadi sosok inspiratif bagi komunitas. 

 

Para mahasiswa magang membagi waktu dan energinya di empat masjid berbeda: 

  • Masjid Al Falah Seoul: Masjid tiga lantai dengan fasilitas lengkap, termasuk kantin warung Indonesia, ruang shaf jamaah putri, dan kamar untuk ustadz. Di lantai rooftop sering diadakan berbagai event. Sabtu dan Minggu, masjid ini ramai dengan kajian serta program Jumat Berkah yang melibatkan makan bersama seluruh jamaah. Tak hanya itu, ada juga ruang diskusi untuk mahasiswa Islam Indonesia yang menempuh studi di Korea dan kelas belajar bahasa Korea khusus untuk jamaah Indonesia dan non-Korea. Kegiatan olahraga bersama juga menjadi rutinitas menguatkan silaturahim.
  • Masjid Nur Hidayah Anseong: Terletak di lantai 2 sebuah gedung yang juga memiliki restoran di lantai 1 dan penginapan di lantai 3. Masjid ini memiliki kantin Indonesia yang menjadi tempat hangout favorit jamaah.
  • Masjid Al Ikhlas Yongin dan Masjid Al Muhajirin Pyongtaek yang juga menjadi pusat komunitas Muslim dengan jumlah jamaah sekitar 85-100 orang.

 Dalam kesehariannya, para mahasiswa magang aktif mengajar ngaji bagi orang asing, menyampaikan ceramah, dan memimpin khutbah Jumat dan Idul Fitri secara bilingual, yakni bahasa Indonesia dan Korea. Mereka juga berdiskusi hangat dengan jamaah dari Uzbekistan, Pakistan, dan Sudan, memperkaya pengalaman dakwah dan wawasan lintas budaya. 

 Salah satu fenomena unik di Korea adalah ketatnya prosedur dalam aktivitas keagamaan. Misalnya, suara adzan harus dilakukan di ruang tertutup agar tidak mengganggu lingkungan sekitar. Selain itu, komunitas Muslim sangat membutuhkan “healing space” di masjid sebagai tempat beristirahat dan berkumpul setelah kesibukan bekerja dan kuliah. 

 Abdul Latif, salah satu peserta magang, mengungkapkan rasa syukur dan decak kagum:
 “Selama ini hanya melihat Korea lewat film dan televisi, tidak pernah terpikir bisa datang dan berdakwah langsung di sana. Prosesnya memang panjang dan penuh tantangan, tapi semua itu terbayar saat kami bisa berkontribusi dan belajar langsung di negara impian.” 

 Program magang MBKM ini bukan hanya memperkaya pengalaman akademik, tetapi juga membuka wawasan para mahasiswa dalam dakwah lintas negara dan budaya. Kisah enam mahasiswa STIDKI Ar Rahmah ini menjadi inspirasi bahwa dengan niat dan usaha, dakwah bisa menjangkau penjuru dunia, termasuk negeri dengan populasi Muslim minoritas sekalipun. 

 

STIDKI AR RAHMAH logo STIDKI
AR-RAHMAH

Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Ar Rahmah Surabaya

Jl. Teluk Buli I No. 3-5-7, Perak Utara, Kec. Pabean Cantian, Surabaya

Kontak

Copyright © 2025 STIDKI AR-RAHMAH || All Rights Reserved